Surabaya – Buruknya sanitasi warga Surabaya berdampak pada kesehatan masyarakat. Akibatnya, jumlah pasien pada beberapa penyakit meningkat. Seperti, diare, ISPA (Infeksi Saluran Nafas Atas) balita, DBD (Demam Berdarah Dengue) dan TB Paru.
“Karena buruknya sanitasi ini penyakit musiman diare dan DBD menjadi endemik di seluruh kawasan Kota Surabaya. Padahal permasalahan kesehatan tidak hanya kesadaran tapi juga kemauan dan pengetahuan. Bila hanya berjalan satu saja tanpa ada kemauan maka akan percuma,” jelas Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya, Esti Martiana Rachmie saat peluncuran komunitas Aksi (Aqua untuk Keluarga Sehat Indonesia) di Lapangan Parkir Timur Plaza Surabaya bertema Family Day Aksi, Minggu (6/4/2008).
Sepanjang tahun 2007, jumlah pasien diare mencapai 69.028 orang. Dari angka tersebut, 25.297 berusia balita. Sedangkan pasien DBD mencapai 3.214 orang dengan 113 kasus kematian. Sementara balita yang mengidap ISPA sudah mencapai 4.587 pasien.
Sedangkan hasil survei Dinkes Surabaya terhadap 175.135 kepala keluarga (KK) di Surabaya, 86 persen atau 151.047 KK terjangkau air bersih. Sedangkan sekitar 24.088 KK belum bisa menikmati air bersih.
Sementara 73 persen atau 128.505 KK memiliki jamban, 139.591 KK atau 80 persen KK memiliki tempat sampah dan hanya 123.184 KK yang memiliki sarana pembuangan limbah (SPAL). (fat/fat)
Sumber: http://www.detiksurabaya.com
Tinggalkan Balasan